Ribuan Nyawa Terenggut Akibat Badai Topan Filipina
Topan Haiyan yang menghantam
wilayah Tacloban, Kepulauan Leyte, Filipina tengah, Jumat (8/11) malam waktu
setempat telah memaksa sekitar 1 juta orang berlindung di tempat-tempat aman
dan kamp pengungsian yang disediakan pemerintah di 37 provinsi. Filipina
luluh lantak akibat badai "Haiyan" yang mengamuk sejak dua hari lalu.
Ratusan ribu penduduk kehilangan tempat tinggal, diperkirakan sekitar 10.000
orang meninggal di provnsi Leyte. Penyaluran bantuan masih tersendat dua hari
setelah badai "Haiyan" di Filipina.Kerusakan pada infrastruktur utama
memperlambat penyaluran bantuan. Sedikitnya 10.000 korban tewas tercatat di
povinsi Leyte. Sementara di pulau Samar sekitar 300 orang tewas dan 2000
lainnya masih dinyatakan hilang. Sebelumnya, Presiden Benigno Aquino III memang telah
menginstruksikan kepada para warga yang menempati wilayah yang dilalui jalur
topan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pakar meteorologi mengakui dampak
Topan haiyan memang belum sekuat seperti yang ditakuti karena badai itu
bergerak begitu cepat. Karena itu secara tidak langsung badai mengurangi risiko
banjir dan tanah longsor meskipun hujan turun dengan deras, di mana faktor
tersebut umumnya menjadi penyebab terbesar jatuhnya korban akibat angin topan
di Filipina.
Badai yang melanda Kepualaun
Leyte dan Samar tersebut berkekuatan 235 kilometer per jam (kjp) dengan
hembusan angin 275 kjp sehingga menyebabkan ketinggian gelombang mencapai 5-6
meter pada Jumat sebelum menjelajahi ujung utara Provinsi Cebu. Badai sedikit
melemah saat bergerak ke barat-barat laut dekat pulau wisata Boracay, kemudian
memukul pulau Mindoro.
"Haiyan" salah satu badai
terparah dalam catatan meteorologi mengamuk sejak Jumat di Leyte dan Samar.
800.000 penduduk sempat dievakuasi, lebih dari satu juta orang kehilangan tempat
tinggal. Penyaluran bantuan hingga kini masih tersendat menyusul kerusakan
parah pada bandar udara, pelabuhan dan jalan-jalan utama. Tim penyelamat
berusaha mencapai korban dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor.
Makanan dan air minum langka. Mayat-mayat dibiarkan di pingir jalan, cuma
ditutupi seadanya dengan kain terpal. Pulau-pulau terluar hingga berita ini
diturunkan masih terisolasi dari dunia luar. Menteri Dalam Negeri Mar Roxas
menyebut bencana ini sebagai tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah
Filipina.
Topan Haiyan adalah yang kedua
yang masuk dalam 5 Kategori topan yang memukul Filipina tahun ini setelah Topan
Usagi pada September. Badai topan, yang oleh ahli meteorologi Amerika Serikat
disebut sebagai topan terkuat di dunia pada 2013, tersebut kini sedang menuju
Vietnam melalui perairan Laut China Selatan.
Kerusakan parah di Tacloban
Palang Merah Internasional
melaporkan, kerusakan di kota Tacloban mencapai 80 persen. Menara dan bandar
udara hancur. Beruntung pesawat militer masih bisa mendarat di landasan yang
sebagian belum dibersihkan. "Kerusakannya sangat parah," kata Jericho
Petilla, bekas gubernur Leyte kepada salah satu stasiun radio nasional.
Kerusuhan dan penjarahan
merajalela di pusat kota. "Toko-toko dijarah dan penduduk berusaha merusak
mesin ATM," kata Roger Marcado, Gubernur Provinsi Leyte Selatan yang
terletak bersebelahan. Penjarahan terhadap pusat-pusat pertokoan juga terjadi
di kota Tagliban, menurut laporan stasiun berita ANC. Sebagian besar aparat
keamanan kehilangan harta bendanya dan sebab itu meninggalkan tugas, kata
jurubicara kepolisian Reuben Sindac. 120 petugas diterbangkan dari Manila ke
lokasi bencana untuk menjaga keamanan.
Presiden Benigno Aquino yang
sempat berukunjung ke lokasi bencana mengritik pemerintah lokal lantaran tidak
cukup mempersiapkan diri kendati telah mendapat peringatan dini.
Bantuan Internasional
"Kerusakan di Tacloban
mengejutkan," ujar Preveen Agrawal dari Program Pangan Dunia PBB (WFP)
usai mengunjungi kota tersebut. Organisasi dunia itu berencana menerbangkan 40
ton makanan ringan dari Dubai ke Filipina. Makanan energi tinggi itu sejauh ini
terbukti berguna di kawasan bencana lantaran tidak perlu dimasak dan awet.
Menurut WFP makanan ringan itu
mengandung 450 kilo kalori dan sedikitnya 10 gram protein pada setiap kemasan
100 gram. Palang Merah menyerukan penduduk agar memberikan sumbangan ke lokasi
bencana. Organisasi itu juga mengumpulkan sukarelawan. Perusahaan logistik
lokal 2Go menawarkan transportasi gratis untuk barang-barang bantuan, Jerman,
Amerika Serikat, Australia, Indonesia, Singapura dan Selandia Baru telah menjanjikan
bantuan.
Badai "Haiyan" melemah dan
mengubah arah dalam perjalanan menuju Vietnam. Badai tersebut diperkirakan akan
mencapai utara Vietnam dalam bentuk badai tropis. Sekitar setengah jura
penduduk telah dievakuasi. Sebaliknya status darurat di provinsi Quang Nam hari
minggu (10/11) telah dicabut oleh pemerintah setempat.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar