Digital Date Time Clock

Selasa, 31 Desember 2013

BADAI TOPAN HAIYAN DI FILIPINA



Ribuan Nyawa Terenggut Akibat Badai Topan Filipina

Topan Haiyan yang menghantam wilayah Tacloban, Kepulauan Leyte, Filipina tengah, Jumat (8/11) malam waktu setempat telah memaksa sekitar 1 juta orang berlindung di tempat-tempat aman dan kamp pengungsian yang disediakan pemerintah di 37 provinsi. Filipina luluh lantak akibat badai "Haiyan" yang mengamuk sejak dua hari lalu. Ratusan ribu penduduk kehilangan tempat tinggal, diperkirakan sekitar 10.000 orang meninggal di provnsi Leyte. Penyaluran bantuan masih tersendat dua hari setelah badai "Haiyan" di Filipina.Kerusakan pada infrastruktur utama memperlambat penyaluran bantuan. Sedikitnya 10.000 korban tewas tercatat di povinsi Leyte. Sementara di pulau Samar sekitar 300 orang tewas dan 2000 lainnya masih dinyatakan hilang. Sebelumnya,  Presiden Benigno Aquino III memang telah menginstruksikan kepada para warga yang menempati wilayah yang dilalui jalur topan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Pakar meteorologi mengakui dampak Topan haiyan memang belum sekuat seperti yang ditakuti karena badai itu bergerak begitu cepat. Karena itu secara tidak langsung badai mengurangi risiko banjir dan tanah longsor meskipun hujan turun dengan deras, di mana faktor tersebut umumnya menjadi penyebab terbesar jatuhnya korban akibat angin topan di Filipina.

Badai yang melanda Kepualaun Leyte dan Samar tersebut berkekuatan 235 kilometer per jam (kjp) dengan hembusan angin 275 kjp sehingga menyebabkan ketinggian gelombang mencapai 5-6 meter pada Jumat sebelum menjelajahi ujung utara Provinsi Cebu. Badai sedikit melemah saat bergerak ke barat-barat laut dekat pulau wisata Boracay, kemudian memukul pulau Mindoro.

"Haiyan" salah satu badai terparah dalam catatan meteorologi mengamuk sejak Jumat di Leyte dan Samar. 800.000 penduduk sempat dievakuasi, lebih dari satu juta orang kehilangan tempat tinggal. Penyaluran bantuan hingga kini masih tersendat menyusul kerusakan parah pada bandar udara, pelabuhan dan jalan-jalan utama. Tim penyelamat berusaha mencapai korban dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor. Makanan dan air minum langka. Mayat-mayat dibiarkan di pingir jalan, cuma ditutupi seadanya dengan kain terpal. Pulau-pulau terluar hingga berita ini diturunkan masih terisolasi dari dunia luar. Menteri Dalam Negeri Mar Roxas menyebut bencana ini sebagai tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah Filipina.

Topan Haiyan adalah yang kedua yang masuk dalam 5 Kategori topan yang memukul Filipina tahun ini setelah Topan Usagi pada September. Badai topan, yang oleh ahli meteorologi Amerika Serikat disebut sebagai topan terkuat di dunia pada 2013, tersebut kini sedang menuju Vietnam melalui perairan Laut China Selatan.

Kerusakan parah di Tacloban

Palang Merah Internasional melaporkan, kerusakan di kota Tacloban mencapai 80 persen. Menara dan bandar udara hancur. Beruntung pesawat militer masih bisa mendarat di landasan yang sebagian belum dibersihkan. "Kerusakannya sangat parah," kata Jericho Petilla, bekas gubernur Leyte kepada salah satu stasiun radio nasional.

Kerusuhan dan penjarahan merajalela di pusat kota. "Toko-toko dijarah dan penduduk berusaha merusak mesin ATM," kata Roger Marcado, Gubernur Provinsi Leyte Selatan yang terletak bersebelahan. Penjarahan terhadap pusat-pusat pertokoan juga terjadi di kota Tagliban, menurut laporan stasiun berita ANC. Sebagian besar aparat keamanan kehilangan harta bendanya dan sebab itu meninggalkan tugas, kata jurubicara kepolisian Reuben Sindac. 120 petugas diterbangkan dari Manila ke lokasi bencana untuk menjaga keamanan.

Presiden Benigno Aquino yang sempat berukunjung ke lokasi bencana mengritik pemerintah lokal lantaran tidak cukup mempersiapkan diri kendati telah mendapat peringatan dini.

Bantuan Internasional

"Kerusakan di Tacloban mengejutkan," ujar Preveen Agrawal dari Program Pangan Dunia PBB (WFP) usai mengunjungi kota tersebut. Organisasi dunia itu berencana menerbangkan 40 ton makanan ringan dari Dubai ke Filipina. Makanan energi tinggi itu sejauh ini terbukti berguna di kawasan bencana lantaran tidak perlu dimasak dan awet.

Menurut WFP makanan ringan itu mengandung 450 kilo kalori dan sedikitnya 10 gram protein pada setiap kemasan 100 gram. Palang Merah menyerukan penduduk agar memberikan sumbangan ke lokasi bencana. Organisasi itu juga mengumpulkan sukarelawan. Perusahaan logistik lokal 2Go menawarkan transportasi gratis untuk barang-barang bantuan, Jerman, Amerika Serikat, Australia, Indonesia, Singapura dan Selandia Baru telah menjanjikan bantuan.


Badai "Haiyan" melemah dan mengubah arah dalam perjalanan menuju Vietnam. Badai tersebut diperkirakan akan mencapai utara Vietnam dalam bentuk badai tropis. Sekitar setengah jura penduduk telah dievakuasi. Sebaliknya status darurat di provinsi Quang Nam hari minggu (10/11) telah dicabut oleh pemerintah setempat.


SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar