Digital Date Time Clock

Minggu, 18 Desember 2011

Perusahaan dan Lingkungan Perusahaan

1. Pengertian Perusahaan

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang diorganisasi dan dijadikan sebagai organisasi produksi yang tujuannya untuk menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekoomi dengan tujuan menyediakan barang dan jasa yang bias memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
Dari definisi tersebut di atas terlihat bahwa perusahaan mempunyai lima unsure penting yaitu organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan konsumen, dan perolehan laaba/keuntungan.

2. Tempat Kedudukan dan Letak Perusahaan

Tempat kedudukan perusahaan adalah kantor pusat dari kegiatan perusahaan. Berbeda dengan letak/lokasi perusahaan yang berarti suatu tempat dimana perusahaan itu melakukan kegiatan fisik. Contoh bentuk letak/lokasi perusahaan adalah pabrik tempat memproduksi barang.

Jenis-jenis letak perusahaan dibedakan menjadi:

a.     Letak Perusahaan yang Terkait Pada Alam
Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh factor-faktor alam. Oleh karena itu, tidak dapat ditentukan oleh manusia. Contohnya usaha pertanian dan usaha pertambangan.

b.     Letak Perusahaan Berdasarkan Sejarah
Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya sejarah di lokasi itu. Misalnya kerajinan batik di daerah Yogyakarta. Itu disebabkan karena dulu seni membatik ini dimulai dari para wanita dalam Kraton di kota itu.

c.      Letak Perusahaan yang Ditetapkan oleh Pemerintah
Dalam hal ini, pemerintah yang menentukan di mana perusahaan harus menjalankan aktivitasnya. Agar masyarakat di sekitarnya tidak merasa terganggu dengan adanya perusahaan tersebut. Cotohnya pabrik senjata/amunisi, pabrik obat-obatan, dan lain sebagainya.

d.     Letak Perusahaan yang Dipengaruhi oleh Faktor Ekonomi
     Jenis perusahaan ini sifatya industri. 

Berikut ini merupakan beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan letak perusahaan:
·        Dekat dengan bahan baku
·        Dekat dengan pasar
Di sini perusahaan sedekat mungkin dengan pasar atau konsumen. Contohnya : perusahaan jasa seperti Bank/Asuransi, pabrik roti, dan lain sebagainya.

·        Dekat dengan pemasok tenaga kerja
Bagi perusahaan yang banyak membutuhkan tenaga kerja bukan ahli, cenderung memperhatikan agar dekat dengan tenaga kerja tersebut. Contohnya : pabrik rokok, pabrik kembang gula, dan lain sebagainya.

·        Dekat dengan penyedia sumber energi
Contohnya : pabrik aluminium dan baja.

·        Iklim
Sebuah perusahaan seringkali membutuhkan adanya iklim dan pengaturan suhu udara yang sesuai. Contohnya : pabrik the, pemintalan kapas, dan lain-lain.

·        Ongkos Transport
Misalnya pabrik mobil, sangat membutuhkan lancarnya transportasi. Apabila jalan-jalan yang akan dilalui produk perusahaan ke konsumen sudah baik, maka diharapkan ongkos transportya juga akan menjadi rendah.

·        Besarnya suplai modal
Perusahaan yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya, akan memilih tempat penanaman modal yang cukup besar disertai tingkat bunga yang cukup rendah.

3. Perusahaan dan Lembaga Sosial

a.     Tujuan dari Pendirian Perusahaan
Secara umum tujuan pendirian perusahaan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1.     Tujuan Ekonomis : berkaitan dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya, dalam hal ini perusahaan menciptaka laba, menciptaka pelanggan dan menjalankan upaya-upaya pengembangan dengan memusatkan kebutuhannya pada kebutuhan masyarakat dalam produk yang diinginkan.

2.     Tujuan Sosial : perusahaan diharapkan untuk memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia faktor-faktor produksi, maupun masyarakat luas.
Kedua tujuan tersebut saling mendukung untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu memberikan kepuasan pada keinginan konsumen atau pelanggan.

b.     Perusahaan Sebagai Suatu Sistem
Perusahaan merupakan suatu sistem, yang mana sistem adalah suatu kesatuan dari unit-unit yang saling berinteraksi, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Perusahaan adalah suatu sistem karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tujuan tertentu, antara lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun tanggung jawab sosialnya.

c.      Fungsi-fungsi Perusahaan
Dalam mencapai tujuan dikenal 2 fungsi perusahaan yaitu fungsi operasi dan fungsi manajemen. Jika kedua fungsi ini dapat berjalan dengan baik, maka perusahaan akan dapat menjalankan operasinya dengan lancar, terkoordinasi, terintegrasi dalam mencapai tujuannya.

Yang termasuk fungsi operasi adalah:
1.     Pembelian dan Produksi
2.     Pemasaran
3.     Keuangan
4.     Personalia
5.     Akuntansi
6.     Administrasi
7.     Teknologi/Komputasi
8.     Transformasi dan Komunikasi
9.     Pelayanan Umum
10. Hukum/Perundang-undangan dan Humas

Dari semua fungsi yang tersebut di atas, fungsi pembelian dan fungsi pemasaran, personalia dan keuangan merupakan fungsi operasi utama perusahaan, sedangkan fungsi-fungsi yang lainnya merupakan fungsi operasi penunjang.
            Adapun yang termasuk fungsi manajem adalah sebagai berikut:
1.     Perencanaan
2.     Pengorganisasian
3.     Pegarahan
4.     Pengendalian

d.     Ciri-ciri Perusahaan
     Ciri-ciri perusahaan mencerminkan kekhasan yang membuat perusahaan yang bersangkutan mudah dikenali. Pada umumnya ciri=ciri perusahaan berkenaan dengan variabel-variabel sebagai berikut:

1.  Operatif, yaitu dalam perusahaan dijumpai adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi, penyedia ataupun pendistribusian barang dan jasa.
2.  Koordinatif, yaitu diperlukan koordinasi semua bagian dalam kegiatannya.
3.  Regular, yaitu upaya mencapai kesinambungan perusahaan diperlukan yang dapat mendukung aktivitasnya agar dapat selalu bergerak maju.
4.   Dinamis, yaitu lingkungan yang berubah-ubah.
5. Formal, yaitu untuk memenuhi keadaan ini perusahaan harus terdaftar di lembaga pemerintah secara resmi.
6.   Lokasi, yaitu letak di mana perusahaan didirikan.
7.  Pelayanan Bersyarat, yaitu dalam menghasilkan barang dan jasa perusahaan terkait dengan tujuannya dan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dan bersedia konsumen membelinya.
     

4. Berbagai Macam Lingkungan Perusahaan dan Pengaruhnya terhadap Perusahaan

Lingkugan perusahaan dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu lingkunga khusus dan lingkungan umum.
Lingkungan Khusus : Pesaing, teknologi, sosial politik, langganan, supplier.
Lingkungan Umum : Politik, hukum, perekonomian kebudayaan, penduduk, sumber daya alam, teknologi, demografi dan sebagainya.

Lingkungan khusus perusahaan sangat berhubungan erat dengan keberhasilan memproduksi atau menghasilkan barang yang akan dijual, karena lingkungan khusus tersebut mencakup bagaimana perusahaan mendpatkan bahan mentah untuk kembali mengolahnya dengan tergantung pada tingkat teknologiproduksi yang dimiliki perusahaan dan bagaimana menyesuaikannya dengan selera dan kemauan pelanggan atau konsumen sampai peraturan pemerintah yang mengatur hubungan perdagangan di duia bisnis.
Kalau perusahaan sudah bisa mengatasi masalah yang menyangkut lingkungan khusus perusahaan maka perusahaan tersebut tidak bisa langsung bebas, karena di luar itu perusahaan juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan umum yang ada di luar kontrol perusahaan, apakah politik perekonomian, kebijakan moneter, kebudayaan, penduduk pendidika, sumber daya alam yang tersedia maupun keadaan perekonomian itu sendiri.
Lingkungan umum maupun lingkungan khusus yang mempengaruhi perusahaan tersebut sebenarnya bisa dijadikan sebagai kesempaatan perusahaan untuk mengembangkan perusahaan dan bisa menjadikan tantangan yang ada sebagai semangat dan motivasi untuk memajukan perusahaan.

5. Pendekatan dalam Melihat Bisnis dan Lingkungan

Kesempatan bisnis atau akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antara bisnis dengan lingkugan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Kemudaian hubungan antara bisnis dengan lingkungan ditelaah oleh para usahawan. Pada awalnya telaah dilakukan secara tradisional, yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik sentral, sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tersebut seering disebut dengan yang berorientasi produsen atau Producer Oriented Approach. Pandangan itu memang cocok dengan kondisi dimaa keadaan produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.
Akan tetapi keadaan itu berubah  di mana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut buyer’s market yaitu keadaan pasar pembeli, keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku ungkapan “Pembeli adalah Raja”.
Dalam hal ini, siapa yang berhasil mendeakti konsumen, dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat faktor lingkungan. Jadi hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen, sedangkan pengusaha mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut Consumer Oriented Approach atau pendekatan yang berorientasi konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar